FCR 0,5
Judul yang sepektakuler dan menantang dan mengundang 1000 pertanyaan. Mungkinkah? Mana Bisa? Tidak masuk akal. Karena rata-rata peternak lele yang pengalaman puluhan tahunpun panen ukuran konsumsi rata-rata 3 bulan dan fcr 0,8 sudah sangat luar biasa.
Pembahasan pada Fcr 0,5 dulu.
Walaupun pada perikanan maupun peternakan modern fcr ini merupakan perhitungan urutan kesekian ratus, karena sama sekali sudah tidak diperhitungkan. Kenapa demikian..???
Karena peternakan dan perikanan modern sudah harus berpikir penyediaan pakan secara mandiri dengan memanfaatkan limbah yang ramah lingkungan. Dan biaya pakan sudah bisa dikatakan mendekati zero coas…mendekati nol. Tapi kita belum mencapai tahap itu, kita masih sibuk ngurusi ikan gantung, kumis kriting, jamur aeromonas, kolam berbau dll. jadi masih perlu membahas fcr yg tentunya berhubungan dengan pakan pabrikan yang harus beli.
Fcr adalah singkatan dari (food convertion ratio) dalam bahasa Indonesia adalah perbandingan pakan yang diberikan dengan daging yang terjadi. Jika fcr 1:1 berarti pakan 1 kg menghasilkan daging lele 1 kg juga.
Coba kita timbang ikan lele 1kg ukuran konsumsi sekila isi 10 ekor kemudian kita keringkan sampai kering dan kita timbang. Kita hanya mendapatkan bobot 2,5 – 3 ons. Artinya dari lele 1kg 75% adalah air. Jadi dapat disimpulkan dari pakan yang kita berikan 1kg yang terserap oleh ikan lele dan menjadi daging hanya 2,5 – 3 ons saja. 25%-30% yang jadi daging yang 70-75 % terbuang jadi kotoran. Jadi 75% yang terbuang itu masih potensial sekali kita minimalkan. Jika yang terserap ikan 50% saja bisa dipastikan fcr pasti 0,5. Jadi masuk akal sekali untuk mengejar fcr 0,5. Lalu bagaimana caranya. Pertanyaan tersebut sangat panjang penjelasannya. Akan kita ulas 1 demi 1 faktor yang bisa menunjang fcr 0,5 antara lain.
1. HORMON PEMACU PERTUMBUHAN.
Pemakaian hormon ini sekrang sudah umum dipakai didunia peternakan walaupun masih menjadi kontrofersi. Hormon pemacu pertumbuhan terdiri atas hormon non-steroid yakni hormon protein atau lebih tepat disebut hormon polypeptide yang terdiri atas sekitar 191 asam amino berikatan satu dengan yang lainnya dalam sebuah molekul polypeptida.
Komposisi asam aminonya berbeda antar spesies. Kelompok non-steroid antara lain Bovine Somatotropin (bST, bGH) (jenis bos/sapi). Hormon lain ialah kelompok hormon steroid antara lain, Oestradiol 17 B, Progesterone, Testosterone, Melengestrol acetate, Trenbolonce acetate, Zerano.
Somatotropin adalah hormon polipeptida yang berasal dari protein berupa 191 rantai asam amino yang disintesis, disimpan dan dilepaskan oleh sel somatotroph di dalam sayap anterior kelenjar pituari Somatotropin disingkat GH untuk hewan dan HGH untuk manusia karena faktor DNA rekombinan.
Hormon pertumbuhan utama yang digunakan dalam produksi ternak adalah anabolic steroid dan Growth Hormone. Namun yang menjadi perhatian dewasa ini ialah bovine somatotropin ( bST, bGH ) dan porcine (babi) somatotropin (pST, pGH). Porcine somatotropin, walaupun sangat efektif meningkatkan pertumbuhan sudah jelas tidak diharapkan masuk, karena permasalahan agama.
Somatotropin berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta memengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk mensekresi hormon somatomedin sebuah hormon perkembangan yang memberikan stimulasi lebih lanjut terhadap sel untuk berkembangbiak. mempengaruhi metabolisme karbohidrat, meningkatkan glucogenesis dalam hati, merangsang mobilisasi lemak tubuh,mempengaruhi metabolisme mineral dan memacu pertumbuhan tulang rawan, yang pada gilirannya memacu pertumbuhan.
Dari penjelasan diatas, jelas bahwa hormon pertumbuhan tersusun dari asam amino. Jadi kesimpulannya Asam Amino adalah unsure dasar pembentuk hormone pemacu pertumbuhan yg dengan jelas diterangkan di atas (Hormon pemacu pertumbuhan terdiri atas hormon non-steroid yakni hormon protein atau lebih tepat disebut hormon polypeptide yang terdiri atas sekitar 191 asam amino berikatan satu dengan yang lainnya dalam sebuah molekul polypeptide).
Dari sini kita mendapat satu kata kunci “ASAM AMINO”.
2. CARA PEMBERIAN PAKAN.
Cara pemberian pakan ini berkaitan langsung dengan tingkat serapan pakan yang efektif dan efisien.
Suatu missal kita punya 2000 ekor ikan lele usia konsumsi dengan isi 12-10 ekor/kg. kita beri pakan 781 -2 seberat 0,75 kg kita berikan dalam bentuk kering. Sudahpasti berat pakan segitu tak akan berarti apa-apa. Ikan masih akan menyambar cepat tanda masih kelaparan. Maka pakan harus kita tambah.
Kita pakai cara yang lain.pakan seberat 0,75 kita takar dengan takaran gayung plastic volumenya 1 takar. Kita tambah air 1 takar juga. Kita aduk sebentar dan kita biarkan 15 menit. Air akan terserap ke dalam pakan dan membuat pakan lembek dan mengembang menjadi 2 x lipat bahkan lebih. Kemudian pakan itu kita berikan ke ikan lele kita yang berjumlah 2000 ekor itu. Ikan lele itu ternyata kekenyangan, padahal dengan jumlah pakan yang sama.
3. PENGGUNAAN PROBIOTIK
Penggunaan probiotik ini bertujuan untuk meningkatkan serapan pakan sepaya pakan lebih banyak yang terserap menjadi daging daripada yang terbuang menjadi kotoran. Paling tidak meningkatkan daya cerna.
Maka probiotik yang digunakanpun harus probiotik yang menunjang untuk membantu penyerapan pakan bukan hanya sekedar probiotik. Umumnya probiotik yang digunakan adalah yang berasal dari pencernakan (rumen). Probiotik adalah bakteri tunggal ataupun majemuk yang dikultur secara terkontrol sehingga mempunyai fungsi seperti yang diinginkan dan bebas dari patogen (penyakit). Pada kenyataanya penggunaan probiotik ini tidak menaikan serapan pakan secara signifikan. Kecuali digunakan untuk fermentasi pakan. Jika dengan fermentasi serapan pakan akan meningkat 2x lipat jika tidak difermentasi.
Fermentasi tak ada bedanya dengan proses enzimasi. Tetapi memanfaatkan enzim yang dihasilkan oleh bakteri yang digunakan. Prosesnya memakan waktu lebih lama.
Sangat berbeda dengan proses enzimasi langsung, ketika pakan dikasih enzim dalam waktu beberapa saat sudah siap digunakan. Sangat cepat dan simple.
Macam-macam bakteri yag umum digunakan.
*Bakteri Nitrifikasi
Adalah kumpulan bakteri pengurai Amoniak yang bekerja mengurai amoniak menjadi nitrat dan kemudian diubah lagi menjadi nitrit yg bisa diserap oleh tanaman.
*Bakteri Amilotik
Adalah Bakteri yang mampu menghasilkan Enzim Amilase secara ekstra sel. Bakteri ini mampu mendegradasi/mengurai karbohidrat (jat tepung).
*Bakteri Proteolitik
Adalah bakteri yang mampu menghasilkan Enzim Pretease ekstra sel. Bakteri ini mampu mendegradasi/mengurai protein menjadi protein yang sederhana siap diserap tubuh atau asam amino.
*Bakteri Selulotik
Adalah Bakteri yang mampu menghasilkan Enzim selulose secara ekstra sel. Bakteri ini mampu mendegradasi/mengurai Selulosa menjadi jat tepung/pati yang pada akirnya akan bisa diubah oleh bakteri amilotik menjadi glukosa yang bisa dicerna.
Dari beberapa jenis bakteri diatas hanya bakteri Nitrifikasi (nitrobakter ) saja yang bersifat AEROP obligat artinya membutuhkan oksigen/udara secara sempurna. Ia tidak mampu hidup dalam lingkungan tanpa oksigen.
Berbeda dengan bakteri yang lain-lainnya. Yang umumnya masih mampu hidup tanpa udara.
Untuk meningkatkan serapan pakan, maka pakan difermentasi dulu dengan probiotik (bakteri diatas). Tergantung jenis pakannya. Kalau pakan ruminansia yang memakan tumbuhan yang terutama kaya serat maka supaya mudah dicerna difermentasi dengan bakteri Selulotik. Bakteri ini bisa dikultur dari usus cacing atau rayap.
Jika pakan itu banyak proteinnya dari unsur daging seperti pakan lele maka bakteri yang digunakan adalah bakteri Proteolitik. Bakteri ini banyak di ampas tahu, juga bisa dikultur dari usus lele.
Jika pakan adalah dari unsur karbohidrat/tepung/pati maka bakteri yang digunakan adalah bakteri amilotik antara lain ragi tape atau yakul (laktobasilus).
Sekarang sudah banyak produk probiotik yang berisi bakteri diatas baik tunggal maupun campuran. Kita tinggal pilih mana yang kita perlukan. Atau membuat sendiri seperti yang dijelaskan kemarin (PROBIOTIK 212).
Sekarang kita masuk ke pembahasan
ASAM AMINO.
Macam Asam Amino
1. Alanin (Ala)
2. Arginin (Arg)
3. Asparagin (Asn)
4. Asam aspartat (Asp)
5. Sistein (Cys)
6. Glutamine (Gln)
7. Asam glutamate (Glu)
8. Glisin (Gly)
9. Histidin (His)
10. Isoleusin (Ile)
11. Leusin (Leu)
12. Lisin (Lys)
13. Metionin (Met)
14. Fenilalanin (Phe)
15. Prolin (Pro)
16. Serine (Ser)
17. Treonin (Thr)
18. Tritofan (Trp)
19. Tirosin (Tyr)
20. Valin (Val)
Dan masih banyak lagi,..
Dari sebuah artikel saya copy paste di sini:
Buah pepaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Enzim papain ini memiliki fungsi yang sangat banyak, seperti memecah protein menjadi arginin, dan memecah makanan menjadi berbagai macam protein atau asam amino sehingga dapat diserap oleh tubuh. Mencerna protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerna protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung.
Senyawa arginin merupakan salah satu asam amino esensial yang dalam kondisi normal tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa diperoleh melalui makanan seperti telur dan ragi. Namun bila enzim papain terlibat dalam proses pencernaan protein, secara alami sebagian protein dapat diubah menjadi arginin. Proses pembentukan arginin dengan papain ini turut mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HSG), sebab arginin merupakan salah satu syarat wajib dalam pembentukan HGH. Nah, HGH inilah yang membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan
Dari penjelasan di atas semakin jelaslah bahwa asam amino merupakan aktor utama dalam pembentukan HGH pada manusia atau hormon pertumbuhan (GH/Grow Hormon) pada binatang.
Yang menjadi masalah sekarang bagaimana kita untuk mendapatkan Asam Amino tersebut.
Yang paling mudah adalah beli, banyak beredar dipasaran Asam Amino untuk ternak. Termasuk untuk ayam yang bisa di beli di toko pakan ternak dengan harga yang terjangkau. Apalagi penggunaan asam amino ini hanya sedikit-sedikit sehingga awet.
Tetapi kalau mau buat sendiri kita harus mempunyai cukup pengetahuan tentang pemecahan protein menjadi asam amino baik dengan enzimasi maupun fermentasi. Dengan sistim enzim ini menggunakan enzim pemecah protein. Yang umum menggunakan Enzim Papain (dari getah papaya) yang mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk memecah protein shg menjadi asam amino. Juga bisa menggunakan Enzim Bromelain, yaitu enzim yang berasal dari nanas. Bisa menggunakan parutan nanas.
Bahan Asam Amino.
Inilah bahasan yang paling menarik, pasti banyak yang menunggu-nunggu. Karena dikalangan peternak lele sangat jarang membahas ini. Kalaupun ada yang mampu membuat masih dianggap ilmu rahasia dunia persilatan. Dan tak mungkin dibuka ke public. Karena jika jatuh ke tangan pendekar berwatak jahat bisa kacau dunia persilatan peternakan lele.
Masuk ke bahasan.
Asam Amino adalah unsur dasar pembentuk protein, atau bisa dikatakan protein tingkat dasar (murni). Dan bisa diserap langsung oleh tubuh tanpa proses yg bertubi-tubi. Karena merupakan unsur (senyawa) pembentuk protein, maka bisa diekstrak dari protein sendiri. Tinggal kita mencari bahan yang kandungan proteinnya sangat tinggi untuk kita ekstrak. Karena ini untuk ikan lele yang karnifora (pemakan daging) maka protein yang dipakai hendaknya juga protein hewani. Binatang laut merupakan sumber protein yang potensial. Seperti Tuna, Tongkol, makarel, udang, cumi, kerang dll. Semua itu bisa kita gunakan sebagai bahan dasar Asam Amino.
Saran,….jika membuat asam amino jangan meninggalkan unsur kerang. Karena hal ini sangat penting. Ketika binatang ternak atau apapun dipacu pertumbuhannya maka yang bekerja paling berat adalah Lever (hati). Banyak kasus menggunakan pemacu pertumbuhan (asam amino) tetapi tiba-tiba terjadi kematian masal, dada ikan lele berwarna kuning. Pertanda lever jebol. Juga ikan lele yang pertumbuhannya lebih cepat dari yang lain karena memakan temanya (kanibal) bisa kita lihat warnanya pasti lebih kuning. Kerang selain juga sumber protein potensial juga merupakan penguat lever yang baik selain kaya akan omega 3 yang merangsang pertumbuhan memanjang. Juga tambahkan telur. Karena telur mengandung salah satu unsur penambah masa otot, shg binaragawan selalu makan banyak telur. Dan susu.
Proses pembuatan asam amino melalui beberapa tahap. Bahan baku yang kita siapkan kita giling menjadi bubur, dienzimasi dengan enzim pemecah protein. Secara alami kita bisa menggunakan papaya muda yang diikutkan digiling juga Nanas. Atau menggunakan pengempuk daging dengan merek PAYA yang bisa dibeli di took kue atau super Market. Selain itu bisa juga menggunakan Enziplek (obat mag) yang ada kandungan enzim protease dan lipasenya. Bahan baku yg berupa bubur dan sudah dienzim ditambah gula /tetes tebu dan tahu/ampas tahu sedikit sebagai setarter bakteri proteolitik, kemudian di fermentasi kurang lebih 2 minggu. Kemudian di ekstraksi dengan disentrifugal untuk semakin memurnikan asam amino yang telah melalui tahapan proses diatas. Asam amino sudah siap. Tambahkan vitamin dan mineral (terutama unsur Zink/Zn) sebagai pelengkap untuk memacu pertumbuhan. Vitaminnya terserah bisa pakai B complek dan vitamin C, atau memakai vitamin ayam vitachic dan Neobrow. Tetapi perlu diingat ini masih dalam bentuk cair. Pengalaman selama ini ketika dalam bentuk cari sering menimbulkan masalah ketika digunakan dlm campuran pakan. Sering kejadian terjadi serangan aeromonas. Kalu terpaksa dalam bentuk cair saya sarankan direbus sampai mendidih kemudian dikasih pengawet makanan (Natrium benzoate)
Paling bagus asam amino dikeringklan (atau ditepungkan) selain aman juga bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama sampai 3 tahun. Mengenai carannya silahkan berimprofisasi sendiri. Saya gak ikut-ikut….
Penggunakan asam amino ini adalah dengan dilarutkan air (ambil sedikit ½ sendok makan untuk 2 kg pakan) dicampur air untuk bibis pakan. Bersama dengan pemakaian probiotik seperti cara yg telah diterangkan/ dibahas di atas. Perlakuan fermentasi pada pakan dengan menambah asam amino dan molase semakin meningkatkan daya cerna pakan sehingga efisiensi pakan semakin meningkat tajam. Sering ditemukan fermentasi yang mengalami kegagalan, hampir semua yang pernah melakukan fermentasi mengalamai pakan fermentasi ditumbuhi jamur. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan bahan fermentasi kita, kitalah yang salah dalam perlakuan fermentasi. Ketika melakukan fermentasi biasanya pakan tidak dipadatkan sehingga banyak rongga-rongga udara yang akirnya berpotensi tumbuhnya jamur. Ketika fermentasi dengan dipadatkan ternyata selama hamper 1 bulan difermentyasi tidak tumbuh jamur sama-sekali. Dan kwalitas pakan masih tetap bagus.
Karena percuma saja kalau pakai pemacu pertumbuhan sedangkan asupan pakan tidak terserap sempurna. Badan bisa gede tapi kosong, gede tongkrongannya doang, hanya isi tulang sama kentut.
Maka proses persiapan pakan seperti yang dijelaskan/dibahas diatas merupakan hal yang tidak boleh ditinggalkan atau dianggap remeh.
Rabu, 09 Mei 2018
Minggu, 05 Februari 2017
Bakteri Nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah. Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof karena menggunakan senyawa nitrogen inorganik sebagai dalam siklus hidupnya. Metabolisme senyawa nitrogen ini memerlukan senyawa karbon dioksida sebagai sumber karbonnya yang diikat dalam siklus Calvin. Pada umumnya, bakteri nitrifikasi bersifat nonmotil (tidak dapat bergerak) sehingga cenderung untuk melekat pada permukaan benda yang ada di sekelilingnya. Bakteri nitrifikasi berkembang biak dengan cara membelah diri, tetapi tidak dapat membentuk spora. Proses nitrifikasi terdiri berlangsung dalam dua tahapan besar yang masing-masing diperankan oleh kelompok organisme yang berbeda:- Nitritasi: oksidasi amonia menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
Reaksi nitritasi.
Bakteri Nitrosomonas tingkat pembelahan sel lambat dan jumlah tinggi nitrogen yang dibutuhkan untuk hidup. Mikroba ini bisa berada di dalam pH 6,0-9,0, kondisi optimal menjadi sedikit dasar, memiliki metabolisme yang cepat, dan lebih menyukai suhu antara 20-30 derajat Celcius.
Nitrosomonas europaea penting dalam pengolahan limbah industri di saat limbah pada langkah pertama dari oksidasi amonia menjadi nitrat. Bukti menunjukkan bahwa amonia-bakteri pengoksidasi kontribusi yang signifikan terhadap produksi global nitrous oxide (dihasilkan oleh pengurangan nitrit). Nitrosomonas europaea juga mampu menurunkan berbagai senyawa organik terhalogenasi, termasuk trichloroethylene, benzena, dan vinil klorida. Kemampuan organisme nitrifikasi untuk menurunkan beberapa polutan dapat membuat organisme ini menarik untuk bioremediasi terkontrol dalam tanah nitrifikasi dan air.
Nitrosomonas europaea juga berperan penting untuk produksi asam nitrat yang dapat menyebabkan pembubaran beberapa batu dan bahan bangunan lain yang ditemukan pada patung-patung dan bangunan
- Nitratasi: oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrobacter.
Reaksi nitratasi.
Nitrosomonas adalah bakter yang memiliki kemampuan untuk merombak senyawa amonia menjadi senyawa nitrit; sedangkan Nitrobacter memiliki kemampuan merombak nitrit menjadi nitrat. Senyawa nitrat yang terbentuk akan dimanfaatkan oleh tumbuhan (pakan alami) untuk tumbuh dan berkembang, sehingga dapat menyediakan pakan alami bagi ikan.
Mikroba Nitrosomonas dan Nitrobacter dapat ditumbuhkan dalam media budidaya dengan cara menginokulasi mikroba tersebut ke dalam kolam atau mendisain media budidaya sedemikian rupa sehingga kedua mikroba tersebut dapat tumbuh dan berkembangbiak.Kelompok bakteri ini banyak ditemukan di tanah dan di lingkungan perairan, terutama bila terdapat banyak tersedia senyawa amonia.
Cara Pemijahan Ikan Lele Dengan Mudah Untuk Pemula
Selamat pagi mitra budidaya, artikel kali ini masih
membahas tentang seputar budidaya ikan lele. Dan kali ini saya akan membahas
tentang Cara Pemijahan Ikan Lele Dengan Mudah Untuk Pemula, tentunya cara ini
sangat penting dalam hal budidaya ikan lele konvensional ataupun organik karena
keduanya memerlukan bibit. Pada zaman moderen ini memang permintaan ikan lele
untuk dikonsumsi semakin meningkat, dengan itu banyak para wirausahawan
berbondong-bodong untuk mencoba bisnis yang menjanjikan tersebut. Budidaya ikan
lele menjadi trend di penghujung tahun 2015 ini. Mulai dari ikan lele jenis
sangkuriang, dumbo menjadi jenis ikan lele yang banyak kita temui dipasaran.
Indukan Lele Siap Untuk Pemijahan |
Banyaknya para pembudidaya ikan lele akan menjadikan mudahnya
kita para pemula untuk mendapatkan benih ikan lele, namun hal itu seharusnya
tidak boleh kita pandang sebelah mata. Disini saya akan memberikan ulasan tentang cara pemijahan ikan lele. Akan kita jelaskan secara lengkap dan berurutan
perkawinan sampai dengan tahap penetasan telur sehingga menjadi bintik-bintik
yang akan kita sebut sebagai benih ikan lele.
Perkembang Biakan Pada Ikan Lele
Ikan lele yang hidup dihabitat asalnya (alam bebas) sangat
menyukai air yang mengalir seperti air sungai, ikan jenis ini sangat menyukai
hal itu karena didalamnya tersedia banyak makanan yang akan membuat ikan lele
mudah untuk mengalami proses pertumbuhan dan perkembang biakan. Dan ikan lele
akan melakukan perkembangbiakan dimusim hujan, dengan turunnya hujan akan
memperbesar arus pada sungai dan hal itu akan memancing munculnya
mikroorganisme dari tanah yang akan menjadi makanan alami yang sangat digemari
ikan air tawar jenis ini. Sedangkan diwaktu musim kemarau, juga akan banyak
muncul binatang kecil yang beraktifitas dipinggir sungai dan tentunya juga
makanan empuk buat si ikan berkumis ini.
Dimusim hujan, tanah disekitaran sungai akan tersiram oleh
air hujan, dengan adanya hujan turun berhari-hari tanah akan menjadi empuk dan
menimbulkan bau menyengat dan sangat disukai oleh ikan lele. Dengan bau tanah
itu lele akan semakin matang untuk bersiap melakukan pemijahan.
Perkembangbiakan ikan lele adalah dengan jenis ovipar, jadi ikan lele ini akan
melakukan pembuahan diluar tubuhnya. Seekor pejantan ikan lele yang siap untuk melakukan
pemijahan akan mencari sendiri induk ikan lele yang juga bersiap untuk
melakukan pemijahan. Jika mereka sudah menemukan pasangannya, kedua lele ini
akan melakukan perkawinan hingga menunggu telur menetas, karena lele sangat
setia terhadap pasangannya. Kedua indukan ini akan menjaga telur dari serangan
binatang lain yang keberadaanya akan berbahaya untuk telur mereka.
Teknik Pemijahan Ikan Lele
Sebelumnya saya sudah menjelaskan tentang bagaimana lele
melakukan pemijahan secara alamai di alam bebas, dan kali ini saya akan
memberikan penjelasan bagaimana teknik pemijahan lele yang sudah dilakukan oleh
para pengusahan budidaya ikan lele yang telah sukses.
Pada dasarnya cara pemijahan lele hanya ada dua motode yaitu
pemijahan ikan lele secara alami/konvensional dan pemijahan ikan lele csecara
buatan (bisa disebut semi-sensitif). Pada jaman dahulu mitra budidaya
menggunakan teknik pemijahan ikan lele secara alami dan cara ini cukup
berhasil, dan i era yang modern ini para pakar dan para ahli perikanan melakukan
penelitian tentang teknik pemijahan ikan lele secara buatan, dan hasilnya cara
tersebut juga berhasil diterapkan iunia perikanan. Dan berikut adalah beberapa
teknik pemijahan ikan lele yang sering digunakan dinegara kita.
Teknik Pemijahan Ikan Lele Secara Alami
Berkembang biak merupakan salah satu dari ciri mahluk hidup,
dan mereka akan mempunyai naluri untuk berkembang biak dengan sendiri tanpa
pelatihan khusus oleh manusia. Ikan lele jika sudah waktunya untuk melakukan
pemijahan, adanya indukan dan pejantan, serta tempat yang memadai dan
memberikan kenyamanan untuk pemijahan.
Pemijahan Ikan lele Secara Alami |
Jadi tugas kita sebagai manusia hanyalah
menyediakan media dan sarana supaya lele nyaman melakukan pemijahan. Maksudnya
jika ikan lele jantan dan betina sudah siap melakukan pemijahan, cukup umur,
dan gonad maka pasangkan mereka dikolah khusus untuk pemijahan. Dan naluri
binatang untuk berkembang biak dimulai disini, antara indukan yang keduanya
sedang memasuki gonad akan melakukan pemijahan secara alami. Dan cara ini
memang sampai sekarang menjadi cara utama sebagai teknik pemijahan ikan lele,
karena cara ini tidak bercampur dengan bahan kimia mulai dari perangsang dan
penetasan telur akan normal dan menjadikan benih unggul.
Teknik Pemijahan Ikan Lele Buatan
Memasaki canggihnya jaman teknologi ini diikuti dengan
kemajuan perikanan dan pertanian yang ada dinegara kita, sehingga banyak para
ahli melakukan penelitian tentang pemijahan ikan lele secara buatan, pemijahan
ini dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon kepada induk betina lele agar
memasuki waktu gonad (kematangan) yang bertujuan untuk memaksa induk bertelur.
Cara pemijahan ikan lele ini memang lebih maksimal mengenai jumlah benih yang akan dihasilkan, akan
lebih banyak karena hormon yang dimasukkan pada lele betina akan membuat jumlah
telur yang dihasilkan semakin banyak.
Pemijahan Ikan lele Secara Buatan |
Jenis pemijahan ini yang paling banyak digunakan
dilingkungan masyarakat kita dalah dengan cara memberi hormon pada induk jantan
& bentina dengan cara disuntikkan dipunggung kanan dan kiri. Zat ovaprim
yang akan digunakan untuk merangsang hormon pada indukan ikan lele yang akan
dipijahkan, hal itu tentunya agar membuat kedua indukan semakin matang dan siap
untuk memulai pemijahan. Ovaprim adalah zat yang paling banyak digunakan,
karena bahan ini terbukti tidak membahayakan untuk kelangsungan hidup ikan lele
yang akan dipijahkan.
Setelah melewati masa penyuntikan kedua indukan dimasukkan
kolam yang sama, dengan kondisi kolam air jernih yang mengalir, dan lele akan
melakukan pemijahan secara alami (ovipar). Pembuahan juga dilakukan sama
seperti pemijahan secara alami yaitu dengan dilakukan diluar tubuhnya.
Selain itu pada pemijahan buatan ini bisa juga dengan cara
menyuntikkan hipofisa, memang cara ini tidak semudah seperti pemijahan secara
buatan dengan menyuntikkan hormon yang berguna mematangkan sang indek. Mengapa
demikian, karena pemijahan buatan dengan menyuntikkan hipofisa memerlukan obyek
(ikan lain) untuk diambil kelenjar hipofisanya. Dan tidak semudah itu, obyek
yang akan diambil hipofisanya harus memiliki ukuran,bobot,umur yang sama. Cara pemijahan ikan lele ini juga bertujuan sama seperti suntik hormon sebagai perangsang, yaitu
merangsang agar sel telur pada induk lele tumbuh lebih cepat dan siap untuk
pemijahan. Bukan hanya itu, penyuntikan juga harus dilakukan dengan secara
hati-hati dan teliti, takaran yang akan disuntikka juga harus disesuakan dengan
induk lele yang akan disuntik.
Selanjutnya saya akan mengulas sedikit tentang pemijahan
buatan selanjutnya, pemijahan buatan yang ke 3 adalah dengan cara in vitro,
cara ini bisa dilakukan disaat induk lele sedang memasuki kematangan gonad, dan
sang induk akan diambil sel telurnya dengan melakukan pengeluaran manual,
resiko kematian induk betina juga lebih besar. Selanjutnya kantung sperma indukan
pejantan juga akan diambil, tentunya si induk jantan akan mati, dan antara sel
telur dan sperma pejantan akan dicampurkan dalam suatu wadah untuk proses
pembuahan, pembuahan oleh manusia ini bertujuan untuk memaksimalkan bakalan
benih yang akan dihasilkan dari pemijahan dengan cara in vitro ini.
Dari tiga cara dan proses pemijahan secara buatan sudah
dilakukan penelitian dan sudah diujikan, jadi saya hanya membagikan kepada Anda
agar setidaknya mengetauhui cara pemijahan buatan yang populer dikalangan para
pembudidaya lele.
Cara Memilih Indukan Yang Bagus Untuk Pemijahan Ikan Lele
Memang ini adalah yang terpenting yang harus kita lakukan
sebelum melakukan pemijahan, dan kita harus mengerti tentang nilai/kualitas
indukan yang akan kita masukkan kedalam kolam pemijahan. Jika kita menginginkan
benih unggul, tentunya jangan asal-asalan untuk memilih indukan yang akan kita
pijahkan. Sang induk harus sudah cukup umur, matang gonad dan siap untuk proses
pemijahan. Jika Anda belum mengetahui jenis kelamin pada ikan lele coba
perhatikan gambar dibawah ini. Pada gambar lele jantan memiliki tonjolan kecil
yang memanjang, dan itu adalah lubang kelamin pada lele jantan yang letaknya
disebelah sirip bawah, sedangkan indukan betina tidak memiliki tonjolan seperti
pada lele jantan (rata).
Alat Kelamin Pada Ikan Lele |
Jika Anda salah memilih indukan yang berkualitas, maka hal
itu akan mempengaruhi kelangsungan hidup sang benih, dari mulai susah untuk
tumbuh dewasa (lama tumbuhnya) dan hingga mengalami kematian. Dan 1 ekor ikan
lele betina ini sanggup menghasilkan sekitar 50.000 sampai dengan 100.000 telur
yang akan menetas, jadi jumlah sebanyak ini tentunya sangat disayangkan jika
tidak dihasilkan oleh indukan super yang unggul.
Ciri-Ciri Indukan Ikan Lele Unggul Untuk Pemijahan
Perawatan dan Pemilihan Indukan Ikan Lele Yang Akan Dipijahkan |
- Usia induk harus memasuki 1 sampi dengan 2 tahun
- Bobot Induk jantan dan betina minimal 1kg bahkan lebih
- Indukan yang aktif bergerak (tidak diam mulu)
- Warna tubuh lele merah mengkilap (merupakan tanda ikan lele yang gemuk dan sehat)
- Indukan tidak cacat diseluruh tubuhnya.
- Tidak telat dalam proses pertumbuhan (saat pembesaran tidak ketinggalan oleh saudaranya).
Ciri-Ciri Indukan Ikan Lele Yang Matang Gonad/Kelamin
- Pada lele jantan kelamin akan membesar dan warnanya akan berubah menjadi kemerahan disertai bintik putih.
- Pada lele betina lubang kelamin akan mengalami pembesaran dan berwarna kemerahan.
- Pada lele betina, jika di urut (dari perut ke anus) akan mengeluarkan sel telur.
- Pada lele betina, bagian perut akan membesar (pengisian sel telur) dan terasa empuk jika dipegang.
Indukan ikan lele yang bagus juga berasal dari nenek
moyangnya yang bagus. Jadi pastikan bahwa peternak lele tempat kita membeli
ikan lele sudah jelas genetik dan asal - usulnya. Untuk info peternak, bisa
coba kita cari di Balai Benih Ikan setempat. Sekarang kita masuk pembahasan
utama, tentang cara pemijahan / mengawinkan indukan lele.
Bagus tidaknya indukan lele yang kita pilih juga tergantung
pada nenek moyangnya, karena didalam ilmu perkawinan ketururan akan dihasilkan
terus-menerus, jadi kita harus mengetahui genetik asal yang jelas dari indukan
yang kita pilih untuk kita pijahkan. Dan informasi tersebut dapat kita tanyakan
ditempat kita membeli benih indukan dulunya, setelah kita mengetahui ciri-ciri
indukan ikan lele yang unggul selanjtnya yang harus kita tahu adalah tentang
cara pemijahan ikan lele / mengawinkan ikan lele.
Cara Pemijahan Ikan Lele
Dalam pembahasan ini kita akan menggunakan metode pemijahan
ikan lele secara alami/konvensional karena pemijahan ini lebih mudah dan
efisien.
Add cProses |
Cara pemijahan tradisional ini tentunya juga akan menghemat biaya untuk
menyiapkan segala sesuatunya. Dan cara ini merupakan cara utama untuk pemijahan
ikan lele, baik dipedesaan atau diperkotaan. Cukup lahan sempit untuk dibuatkan
sebuah kolam yang kita miliki sudah dapat dilakukan proses pemijahan ikan lele.
Tahap-tahap pemijahan ikan lele yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Perawatan Untuk Induk
Lele Yang Akan Dipijahkan
Sebagai calon induk yang akan kita pijahkan, harus dilakukan
perawatan dan pengkondisian yang bagus agar induk lele selalu fit dan sehat.
Caranya cukup mudah indukan lele jantan dan betina harus kita pisahkan terlebih
dahulu dalam masa perawatan ini. Jadi kita membutuhkan 2 kolam untuk kedua
indukan tersebut, dengan ukuran yang cukup minimalis yaitu 2 meter persegi per
2kg bobot lele. Pada masa ini kolam harus dokondisan dan diberi surkulasi
keluar masuknya air, cukup selang pembuangan dan dialiri sedikit percikan air.
Perawatan Induk Ikan Lele Sebelum Pemijahan |
Polah makanan pada saat menjalani peratwan juga lebih banyak
daripada biasanya, sisa makanan rumah tangga bisa saja kita masukkan dedalam
kolam, karna lele besar ini akan memangsa apapun untuk memenuhi gizinya. Para
peternak lele biasa memberi makan ayam tire/ayam mati untuk mempercepat proses
lele akan fit dan matang konad. Jadi untuk saat perawatan ini tidak perlu hanya
memberikan makan pelet saja, binatang kecil dilungkungan hidup anda juga
menjadi pakan alami yang empuk untuk para lele besar ini, seperti
katak,tikus,belalang, dll.
Masa ini tidak usah lama-lama cukup minimal 1 bulan dengan
masa seperti ini, pola makan dan sirkulasi air yang baik akan mempercepat lele
supaya menjadi sehat dan fit, jika lele sudah fit masa kematangan konad sudah
terlihat, dan indukan lele akan siap dipertemakan dengan pasangannya dikolam
dengan air jernih dan adanya sirkulasi pembuangan air dan sedikit percikan
pengairan.
Cara Membuat Kolam
Pemijahan dan Penetasan Benih Ikan lele
Pada tahap ini sama persis seperti pembuatan pada kolam
pembesaran lele, namun kolam pemijahan dan penetasan ini lebih minimalis, hanya
dengan ukuran 2 m² dan ketinggian air 60cm sepasang ikan lele ini sudah meu
untuk melakukan pemijahan. Kolam yang kita gunakan sebaiknya adalah kolam
berjenis terpal, pada pembuatan kolam terpal akan menghemat biaya yang akan
dikeluarkan, karena kolam ini bisa digunakan hanya dengan membuat
tanggul/senderan kayu atau bambu untuk menopang terpal yang diisi air. Tetapi
hal ini adalah yang nomor sekian, yang paling utama adalah kolam terpal
meminimalisir terjadinya luka pada kedua indukan yang sedang melakukan
pemijahan.
Saat pemijahan akan terjadi aksi kejar kerjaran semalaman,
induk jantan akan mengejar betina dalam proses ini, jika kolam terbuat dari
bahan yang keras maka lele akan terluka parah dan akhirnya dapat menimbulkan
kematian. Sediakan tutup yang rapat untuk kolam ini, karena setelah sepasang
indukan dilepas, kolam harus ditutup rapat karena pada masa ini akan terjadi
kejar kejaran hinggu lompat-lompatan. Setelah kolam selasai dibuat diamkan dan
keringkan kolam kurang 2 hari, agar saat disisi air baru ikan lele akan merasa
nyaman dan memancing birahi pada sepasang indukan ini.
Kolam Pemijahan Ikan Lele |
Selanjutnya kita perlu membuat kakaban, kakaban nanti akan berfungsi
agar telur yang menempel dapat dipindahkan pada kolampenetasan, dan merupakan
sebutan sebagai tempat menempelnya telur-telur yang telah dikeluarkan induk
betina dan telah dibuahi induk jantan. Kakaban ini bisa kita buat dari ijuk,
ijuk kita ikatkan dibambu sehingga tertata rapi. Setelah itu masukkan ijuk yang
telah ditata tersebut kedalam kolam, dan supaya tenggelam kita dapat memberi
beban penambah seperti batu/bata. Kakaban ini harus tenggelam karena ditujukan
agar telur menempel dan tidak berserakan, kakaban paling ideal berjumlah 4 potong
berukuran 20cm, karena nantinya telur yang dikeluarkan cukup banyak.
Selain ijuk sebagai kakaban dapat juga dibuat dari paranet,
ada para peternak lele berpendapat bahwa ijuk tidak tahan lama dan susah
dibersikan, sedangkan paranet lebih tahan lama dan mudah untuk dibersihkan.
Keunggulan paranet ini adalah mampu menutupi pangkal kolam dengan merata,
pembuatan paranet sebagai kakaban ini dapat disesuaikan dengan panjang dan
lebar kolam pemijahan.
Kolam dan Kakaban Ijuk Untuk Penetasan Ikan Lele |
Setelah kolam pemijahan dan kakaban selasai kita buat
selanjutnya yang harus kita buat adalah kolam penetasan, pembuatan kolam
penetasan ini juga sama seperti kolam pemijahan, mengunakan kolam terpal agar
lebih mudah dan efisien biaya. Kolam untuk penetasan benih ini bisa kita buat
dengan ukuran 3x3 meter dengan ketinggian air mencapai 30cm. Pembuatan kolam
penetasan benih ini sebaiknya dibuat ditempat yang tidak terkena sinar matahari
(teduh) bisa dibawah podon atau digunatan tutup kolam agar tidak terkena panas
mathari.
Kakaban Ijuk Untuk Pemijahan Ikan Lele |
Lebih baik jika kolam ini berada didalam rumah/kandang karena benih
lele sangat lemah dan rentan dengan kematian, jika terjadi suhu air yang
terlalu maka benih benih ini akan mati. Setelah benih menetas diumur 3 hari,
kita dapat meberinya makan dengan kuning telur mentah, kenapa setelah 3 hari? Karena
setelah menetas benih-benih ini masih membawa bekal makanan dari telur.
Cara Mengawinkan
Indukan Lele di Kolam Pemijahan
Setelah kolam pemijahan dan juga kakaban sudah kita buat,
selanjutnya diamkan kolam tersebut setidaknya 2 hari, agar kolam steril dan ini
tentunya bertujuan untuk memancing birahi indukan yang akan melakukan
pemijahan. Selanjtnya tugas kita adalah mengisi air jernih pada
kolam pemijahan, air yang bagus adalah
air sumur karena air ini sangat steril dan akan menjadi indukan serasa hidup
dialam bebas. Proses pemindahan sepasang indukan kedalam kolam pemijahan ini
harus dilakukan dengan hati-hati, secara pelan2 dalam menangkap indukan ini
karena hal ini brtujuan mencegah terjadinya stress pada sepasang indukan yang
akan kita pijahkan.
Ingat, yang paling bagus melakukan pemijahan ikan lele dalam
1 kolam adalah sepasang, yaitu 1 betina dan 1 pejantan dan keduanya harus sudah
matang konad, dan tanda-tanda konad sudah saya sebutkan diatas. Jika kita
memasukkan lebih dari itu, maka pasti akan terjadi peperangan antar pejantan,
dan pejantan pejantan ini akan sibuk untuk bertarung antar pejantan, bukannya
melakukan pembuahan.
Waktu pemindahan sepasang indukan sebaiknya dilakukan
disiang atau pagi hari antara jam 09.00-10.00 , itu bertujuan agar suhu air
tidak terlalu dingin dan memberikan waktu adaptasi pada sepasang idukan karena
proses pemijahan terjadi pada malam hari hingga subuh petang. Pada masa
pemijahan ini kolam harus ditutup rapat, bisa digunakan triplek atau media lain
yang rata dan tidak melukai sepasang idukan jika terjadi aksi loncatan.
Proses ini terjadi dimalam harisang betina akan mengeluarkan
telurnya dan tugas pejantan akan membuahi telur-telur itu, jelas yang kita tahu
pembuahan pemijahan ikan lele dilakukan diluar tubuh dan tentunya pasti ada
banyak sel telur yang gagal untuk dibuahi sang pejantan, karena jumlahnya tidak
sedikit.
Masa pemijahan ini biasanya hanya berlangsung selama satu
malam, dari jam 11 malam atau bahkan kurang sampai dengan waktu subuh. Keesokan
harinya kita dapat melakukan pengecekan, jika pemijahan berhasil maka pada
kakaban (tempat menempelnya telur) akan kita lihat banyaknya telur yang hasil
pemijahan berukuran yang sangat kecil. Bila itu terjadi pindahkan sepasang idukan
yang telah melakukan pemijahan tersebut agar telur-telur tidak dimakan.
Setelah telur-telur itu menetas, dan sudah berumur antara
kurang lebih 1 minggu, pindahkan dikolam penetasan yang berukuran 3x3 tersebut,
jangan sampai terkena sinar matahari karena benih lebih rawan kematian jika
suhu air tiba-tiba berubah. Namun jika kita tidak ingin memindahkan benih –benih
tersebut biasa saja, biarkan saja didalam kolam pemijahan tersebut, setelah
kiranya sudah tidak rawan mati saat ditangkap pindahkan lah kedalam kolam yang
lebih besar.
Catatan : Jika lebih dari 2 malam pemijahan belum juga
berhasil, maka segera ganti sepasang idukan tersebut, karena itu bisa saja
terjadi karena ketidak cocokan antara sepasang idukan tersebut.
Cara Penetasan dan Perawatan
Benih Ikan Lele
Pada masa masa penetasan ini tugas kita adalah memindahkan
telur-telur yang menempel pada kakaban, pindahkan kakaban dan telur kedalam
kolam penetasan yang telah kita buat tersebut. Kolam yang bagus untuk penetasan
adalah berukuran 3x3 dengan ketinggian air 60cm, dan pastikan kakaban yang
ditempeli telur-telur tersebut semua tenggelam, tidak boleh ada yang mengambang
agar telur lele dapat menetas. Telur telur ini akan menetas dengan jangka waktu
hanya 22-36 jam, maka dari itu setelah proses pemijahan selesai pada pagi hari
langsung kita pindahkan kakaban tersebut kedalam kolam penetasan.
Proses Penetasan Benih Ikan Lele Hasil Pemijahan |
Setelah kita pastikan telur-telur hasil pemijahan ikan lele
ini menetas, langsung kita pindahkan kakaban yang ada didalam kolam, hal ini
bertujuan agar telur yang tidak menetas tidak membusuk dan mengotori air dalam
kolam penetasan. Seletah umur benih ikan lele berumur 3 hari baru kita beri
makan seperti jentik nyamuk,cacing sutra, dan kuning telur. Pemberian pakan
harus teratur dan jangan sampai kebanyakan sehingga tidak habis, sisa makanan
akan membuat air menjadi kotor dan merusak pH air yang jernih untuk benih ikan
lele.
Benih-benih Ikan Lele Yang Telah Menetas |
Perawatan benih ikan lele didalam kolam penetasan belangsung
kurang lebih 2 minggu, sekiranya benih benih ini layak disebut dengan bibit
ikan lele, jika sudah memasuki usia 2minggu, benih lele siap untuk dipindahkan
kedalam kolam pembesaran, seperti yang saya bahas kemaren cara budidaya dan
pembesaran ikan lele ada 2 cara yaitu metode konvensional dan metode organik,
simak cara budidaya ikan lele yang lebih baik pada ulasan “Cara Sukses Ternak Lele Organik Untuk Bisnis Perikanan”.
RED WATER SYSTEM
Ada bebarapa tahap pengolahan air untuk budidaya ikan lele ini, yaitu dengan menggunakan NWS ( natural water system ) adalah suatu sistem yang mencakup semua sistem yang ada dalam budidaya ikan dan juga sebagai sistem pemahaman bahwa pihara lele sampai akhir akan melewati beberapa perubahan warna air mulai GWS ( green water system ) berubah menjadi BWS ( brown water system / biofloc ) dan akan menjadi RWS ( red water system / muba ) ketika terjadi perubahan warna berarti terjadi perubahan mikroba. mikroba yang satu mati dan diganti mikroba yang lain. kondisi ini yang membuat ikan perlu dibantu untuk beradaptasi, dari sini petani diberi pemahaman tentang karakteristik warna” air ini agar setiap melalui warna ini tidak terjadi gejolak yg membahayakan ikan, warna bukan kita yg membuat tapi secara alami ( natural ) untuk petani dg kodisi air melimpah sebaiknya menggunakan GWS ( green water system ), yg jarang air/sulit kita suruh main menggunakan RWS ( red water system ), di warna warna itu semua bisa pakai kepadatan tinggi dan fcr bisa 1 sampai 0,7, jika petani sudah agak trampil kita sarankan untuk ke tingkatan sampai RWS ( red water system ), karena sistem ini ikan paling nyaman, dan stabil atau kokoh sampai panen.
Jika selama ini para pembudidaya lele sangat khawatir dengan tumpukan kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolamnya dapat mengganggu kesehatan ikan. Namun dalam Red Water System ini kotoran-kotoran ikan itu justru menjadi kebutuhan makanan bagi bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang akan diserap sebagai pakan utamanya.
Agar tidak terjadi booming kotoran ikan yang tak terserap semua oleh kedua bakteri itu, maka penting untuk menempatkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.
Kolam Red Water System hanya ideal untuk penebaran benih ikan lele dalam jumlah 300 ekor/m3 (tanpa aerasi) dan 500 ekor/m3 (dengan bantuan aerasi) tanpa perlu ganti air hingga panen. Sistem ini sangat cocok bagi Anda yang terlalu sibuk dengan kegiatan lain ataupun yang malas berurusan dengan sedot-menyedot kotoran ikan lele di dasar kolam.
Proses Pembuatan Red Water System untuk Kolam Lele Sangkuriang
1. Bahan-Bahan :
1. Air Bersih = 18 liter.
2. Yakult = 4 botol.
3. Ragi Tape = 2 butir
4. Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 1 liter.
5. Air Kelapa Murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)
6. Dedak Halus = 0.5 Kg
2. Cara Mengolah Bahan :
Masukkan air bersih 18 liter ke dalam Jerigen bersih, kemudian tuangkan 4 botol Yakult, 1 liter Molasses, 2 butir Ragi Tape (yg sudah di tumbuk halus), Air Kelapa Murni dan Dedak halus ke dalam Bak yang telah berisi air bersih. aduk hingga semua bahan2 tercampur merata.
Simpan campuran tersebut kedalam jerigen beserta bahan-bahan selama 6-7 hari agar terjadi proses fermentasi dengan sempurna yang akan di tandai dengan cairan di dalam jerigen berubah warna menjadi coklat dan berbau alkohol.
3. Cara Aplikasi Bahan Pada Kolam Ikan Lele
Kolam yang telah berisi air bersih bebas kandungan logamberat beserta benih ikan lele diberi tetesan Fermentasi Yakult, Molasses, Ragi, Dedak halus dan Air Kelapa yang sudah jadi di jerigen setiap hari secara merata ke seluruh permukaan kolam sebanyak :
Setiap 1 m3 (meter kubik) kolam, di teteskan 100 ml bahan fermentasi tersebut atau setara dengan 1/2 gelas Aqua.
Sisa bahan fermentasi tetap di simpan di dalam jerigen untuk digunakan lagi pada hari-hari berikutnya. Dan lakukan penetesan bahan fermentasi itu setiap hari dengan jarak waktu 24 jam hingga sampai saat panen.
Letakkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.
Akibat penetesan bahan fermentasi diatas setiap hari, maka dari hari ke hari air kolam akan berubah perlahan-lahan menjadi berwarna Merah,
Anda jangan panik dengan air menjadi berwarna Merah, karena sesungguhnya air kolam seperti itu dalam keadaan sangat sehat bagi ikan dan minim kotoran ikan karena telah jadi makan bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises dan juga diserap oleh Arang yang anda letakkan di dasar kolam.
Ada bebarapa tahap pengolahan air untuk budidaya ikan lele ini, yaitu dengan menggunakan NWS ( natural water system ) adalah suatu sistem yang mencakup semua sistem yang ada dalam budidaya ikan dan juga sebagai sistem pemahaman bahwa pihara lele sampai akhir akan melewati beberapa perubahan warna air mulai GWS ( green water system ) berubah menjadi BWS ( brown water system / biofloc ) dan akan menjadi RWS ( red water system / muba ) ketika terjadi perubahan warna berarti terjadi perubahan mikroba. mikroba yang satu mati dan diganti mikroba yang lain. kondisi ini yang membuat ikan perlu dibantu untuk beradaptasi, dari sini petani diberi pemahaman tentang karakteristik warna” air ini agar setiap melalui warna ini tidak terjadi gejolak yg membahayakan ikan, warna bukan kita yg membuat tapi secara alami ( natural ) untuk petani dg kodisi air melimpah sebaiknya menggunakan GWS ( green water system ), yg jarang air/sulit kita suruh main menggunakan RWS ( red water system ), di warna warna itu semua bisa pakai kepadatan tinggi dan fcr bisa 1 sampai 0,7, jika petani sudah agak trampil kita sarankan untuk ke tingkatan sampai RWS ( red water system ), karena sistem ini ikan paling nyaman, dan stabil atau kokoh sampai panen.
Jika selama ini para pembudidaya lele sangat khawatir dengan tumpukan kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolamnya dapat mengganggu kesehatan ikan. Namun dalam Red Water System ini kotoran-kotoran ikan itu justru menjadi kebutuhan makanan bagi bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang akan diserap sebagai pakan utamanya.
Agar tidak terjadi booming kotoran ikan yang tak terserap semua oleh kedua bakteri itu, maka penting untuk menempatkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.
Kolam Red Water System hanya ideal untuk penebaran benih ikan lele dalam jumlah 300 ekor/m3 (tanpa aerasi) dan 500 ekor/m3 (dengan bantuan aerasi) tanpa perlu ganti air hingga panen. Sistem ini sangat cocok bagi Anda yang terlalu sibuk dengan kegiatan lain ataupun yang malas berurusan dengan sedot-menyedot kotoran ikan lele di dasar kolam.
Proses Pembuatan Red Water System untuk Kolam Lele Sangkuriang
1. Bahan-Bahan :
1. Air Bersih = 18 liter.
2. Yakult = 4 botol.
3. Ragi Tape = 2 butir
4. Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 1 liter.
5. Air Kelapa Murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)
6. Dedak Halus = 0.5 Kg
2. Cara Mengolah Bahan :
Masukkan air bersih 18 liter ke dalam Jerigen bersih, kemudian tuangkan 4 botol Yakult, 1 liter Molasses, 2 butir Ragi Tape (yg sudah di tumbuk halus), Air Kelapa Murni dan Dedak halus ke dalam Bak yang telah berisi air bersih. aduk hingga semua bahan2 tercampur merata.
Simpan campuran tersebut kedalam jerigen beserta bahan-bahan selama 6-7 hari agar terjadi proses fermentasi dengan sempurna yang akan di tandai dengan cairan di dalam jerigen berubah warna menjadi coklat dan berbau alkohol.
3. Cara Aplikasi Bahan Pada Kolam Ikan Lele
Kolam yang telah berisi air bersih bebas kandungan logamberat beserta benih ikan lele diberi tetesan Fermentasi Yakult, Molasses, Ragi, Dedak halus dan Air Kelapa yang sudah jadi di jerigen setiap hari secara merata ke seluruh permukaan kolam sebanyak :
Setiap 1 m3 (meter kubik) kolam, di teteskan 100 ml bahan fermentasi tersebut atau setara dengan 1/2 gelas Aqua.
Sisa bahan fermentasi tetap di simpan di dalam jerigen untuk digunakan lagi pada hari-hari berikutnya. Dan lakukan penetesan bahan fermentasi itu setiap hari dengan jarak waktu 24 jam hingga sampai saat panen.
Letakkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.
Akibat penetesan bahan fermentasi diatas setiap hari, maka dari hari ke hari air kolam akan berubah perlahan-lahan menjadi berwarna Merah,
Anda jangan panik dengan air menjadi berwarna Merah, karena sesungguhnya air kolam seperti itu dalam keadaan sangat sehat bagi ikan dan minim kotoran ikan karena telah jadi makan bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises dan juga diserap oleh Arang yang anda letakkan di dasar kolam.
Rabu, 11 November 2015
JENIS LELE DUMBO
Ada beberapa jenis lele dumbo yang telah beredar di masyarakat :
1. Lele dumbo lokal / generasi pertama
2. Lele Sangkuriang
3. Lele phaiton
4. Lele Masamo
5. Lele Mutiara
1. Lele dumbo lokal / generasi pertama
2. Lele Sangkuriang
3. Lele phaiton
4. Lele Masamo
5. Lele Mutiara
Langganan:
Postingan (Atom)